Ketua Baznas: Penguatan potensi ZIS untuk pengentasan kemiskinan
Jumat,codot hk wanwantoto 8 November 2024 09:25 WIB
Jakarta (ANTARA) - Ketua Baznas KH Noor Achmad mengatakan penguatan potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dapat berperan besar dalam pengentasan kemiskinan dan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, terutama dengan terus meningkatkan peran filantropi Islam.
Menurut Noor Achmad, ZIS memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi ekonomi yang mampu membawa Indonesia menuju kesejahteraan yang lebih merata.
"Kita semua harus bersatu untuk mendorong potensi ZIS, agar menjadi pilar yang kokoh dalam pengentasan kemiskinan di negeri ini," kata Noor dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia mendorong terjalinnya sinergi berbagai pihak melalui program-program konkret yang mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan skema yang lebih terstruktur dan tepat sasaran.
Baca juga: Baznas targetkan 400 kantor digital pusat layanan ZIS pada 2025
Misalnya bidang pendidikan, Noor mengajak seluruh Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan bersinergi memberikan beasiswa bagi generasi muda yang menekuni program studi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
"Langkah tersebut bertujuan mempersiapkan SDM unggul untuk menghadapi tantangan di masa depan. Program studi STEM dianggap menjadi salah satu program studi yang strategis dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujar Noor.
Menurut dia, kolaborasi antara Baznas dan LAZ merupakan fondasi penting dalam mencapai visi kesejahteraan umat. Ia menekankan perlunya kebersamaan antarlembaga zakat agar tujuan membantu masyarakat bisa tercapai.
Baca juga: Baznas ajak daerah wujudkan tata kelola ZIS transparan dan akuntabel
Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat mengingatkan pentingnya pelaporan transparan dari setiap LAZ kepada Baznas sesuai regulasi yang berlaku.
Transparansi ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan ZIS, menjaga kepercayaan masyarakat, serta memastikan penggunaan dana sesuai sasaran.
"Kami ingin menjaga amanah dari masyarakat agar dana ZIS tersalurkan secara akuntabel," ucapnya.
Achmad berharap, dalam jangka panjang kolaborasi Baznas dan LAZ dapat menjadi model bagi lembaga-lembaga zakat lainnya sehingga dana ZIS bisa dimanfaatkan secara efektif dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Baznas optimalisasi pengelolaan zakat lewat aplikasi SIMBA
"Kami berharap program-program yang kita gagas bersama nantinya dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat sehingga percepat pengentasan kemiskinan dan terwujudnya kesejahteraan umat," ujarnya.