rtp live >bocoran pusat sydney wanwantoto: Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AI
Terbit:2024-11-01 01:34:58 Tag:rtp live
bocoran pusat sydney wanwantoto Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AIRabu, 25 September 2024 20:00 WIB sahabat sydney martabetoto
"Apa yang harus dipersiapkan untuk menjawab sejumlah tantangan yang hadir bersama penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia harus segera diantisipasi,"Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan nilai-nilai budaya dan kebangsaan harus menjadi fondasi moral dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berkembang pesat di tanah air. Saat ini pemanfaatan AI sudah mempengaruhi pola hidup, antara lain dalam pekerjaan dan cara berkomunikasi sehari-hari. Menurut dia, kemajuan AI jangan sampai menghambat pemahaman nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan. "Apa yang harus dipersiapkan untuk menjawab sejumlah tantangan yang hadir bersama penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia harus segera diantisipasi," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu. Untuk itu, legislator dari Dapil Jawa Tengah II tersebut mengatakan bahwa seluruh pihak harus mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu memahami dan mengoperasikan AI dengan benar. Dia pun berharap perkembangan teknologi yang terjadi saat ini terjadi, dapat bersanding dengan nilai-nilai budaya dan kebangsaan yang ada. Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Hokky Situngkir mengungkapkan bahwa saat ini sepertiga warga Indonesia setiap hari hidup berdampingan dengan gawai. Selain itu, menurut dia, warga Indonesia saat ini tercatat dalam tiga besar pengguna aplikasi WhatsApp dan berada pada posisi empat besar pengguna aplikasi YouTube. "Indonesia masuk dalam pasar raksasa digital di era kapitalisme. Apakah kita mau sebagai pasar semata?" kata Hokky. Luasnya wilayah dan populasi Indonesia, kata dia, menciptakan potensi dan peluang yang besar untuk memperkaya khasanah AI di dunia. Menurut Hokky, AI itu bersifat ofensif dan bisa menggantikan peran manusia. Maka untuk mengimbangi AI yang ofensif, menurut dia, harus dikembangkan sistem digital safety. Sepanjang terjadi keseimbangan antara faktor ofensif dan defensif itu, dia yakin pemanfaatan AI akan berjalan dengan baik. Saat ini pemerintah pun sedang menggodok sejumlah aturan dan undang-undang yang bertujuan untuk melindungi warga negara dalam pemanfaatan teknologi.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Kementerian PANRB2024-11-01 01:27
STY ungkap alasan bawa Malik Risaldi dan Dimas Drajat di skuad Garuda2024-11-01 01:19
Pemkot Bandung siapkan nobar Persib di halaman Asprov PSSI Jabar2024-11-01 00:40
Indonesia bersama Laos, Filipina, dan Singapura di Piala AFF U2024-11-01 00:37
PDIP: Tia Rahmania terbukti alihkan suara partai pada Pemilu 20242024-11-01 00:31
Borneo FC kunci peringkat ketiga Liga 1 usai bekuk Bali United 42024-11-01 00:15
PSSI tinjau kesiapan dua stadion di Surabaya untuk AFF U2024-10-31 23:49
Helsya sebut menang 52024-10-31 23:47
Akademisi: Nama baru legislatif bisa diikuti perubahan budaya politik2024-10-31 23:41
Timnas Indonesia U2024-10-31 23:30
Ketua Ombudsman sebut masyarakat bagian dari pengawas pelayanan publik2024-11-01 01:24
Flavio Silva: Lengah akan terlindas di persaingan Liga 1 Indonesia2024-11-01 01:06
Pj Gubernur Jabar ajak rayakan Persib juara dengan tertib2024-11-01 01:04
Pj Gubernur Jabar apresiasi Persib Bandung raih trofi Liga 12024-11-01 00:53
Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AI2024-11-01 00:30
SDN Buaran 01 dan SDN Kunciran 4 B juarai Milklife Soccer Tangerang2024-11-01 00:29
STY tidak masalah dengan regulasi delapan pemain asing di Liga 12024-11-01 00:24
Indra sebut tidak ada pesan khusus dari PSSI untuk timnas U2024-10-31 23:56
Syaikhu tanggapi hasil survei LSI Denny JA2024-10-31 23:48
Timo kantongi sejumlah pemain potensial dari MilkLife Soccer Challenge2024-10-31 23:29