Jokowi ajak semua negara respons cepat serangan Israel ke Lebanon
Kamis,livedraw sydney spgtoto 26 September 2024 12:42 WIB
Saya sudah telepon Menteri Luar Negeri untuk pemulangan WNI di zona konflik, dan saat ini dalam proses.
Balikpapan (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB) merespons dengan cepat menyangkut serangan Israel ke Lebanon. "Kami ajak semua negara dan juga PBB berikan respons yang cepat agar tidak banyak korban atas serangan Israel," kata Jokowi di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis. Indonesia juga mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang menimbulkan banyak korban jiwa. Krisis yang tengah berlangsung di Lebanon, kata Jokowi, serangan Israel ke Lebanon telah menimbulkan keprihatinan internasional, termasuk dari pemerintah Indonesia. Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di zona konflik Lebanon. "Saya sudah telepon Menteri Luar Negeri untuk pemulangan WNI di zona konflik, dan saat ini dalam proses," jelas Jokowi.
Baca juga: Menlu RI bahas situasi Timur Tengah bersama wakil khusus Uni Eropa Baca juga: Sekjen PBB: Dunia tidak dapat membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya telah memberikan respons atas serangan udara Israel ke Lebanon yang dilancarkan pada hari Senin (23/9) dan berlanjut hingga Selasa (24/9). "Kami melihat situasi dan mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang mengakibatkan korban ratusan nyawa warga sipil, termasuk anak-anak," jelasnya. Respons tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi di sela kegiatan Sidang Ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/9) waktu setempat. Menurut dia, serangan menambah ketegangan situasi di Timur Tengah yang menjadi krisis kemanusiaan karena kekejaman yang terus dilakukan Israel kepada bangsa Palestina.
"Kekerasan serta agresi tidak boleh menjadi kenormalan baru," ujarnya. Dalam laporan pemerintah Lebanon, hingga Selasa (24/9) angka kematian korban mencapai 558 orang dengan lebih dari seribu orang mengalami luka-luka.