Pertamina Regional Jawa dukung kesehatan masyarakat Badui
Kamis,hongkong grafik 7 November 2024 21:32 WIB
Jakarta (ANTARA) - Pertamina Regional Jawa memberikan bantuan dana guna mendukung kesehatan masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Banten.
Untuk itu, Tim Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa berkunjung ke Klinik Saung Sehat di Kabupaten Lebak dan memberikan donasi yang langsung diterima oleh Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif.
"Bantuan dana sebesar Rp27 juta ini untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat Badui di pedalaman," kata Manager Health Operation Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Agung Imantyoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Agung mengatakan bantuan yang merupakan donasi karyawan dan inisiatif perusahaan bertujuan untuk mempermudah akses kesehatan dan mendukung sumber daya relawan SRI yang mendedikasikan diri memberikan layanan pengobatan medis bagi masyarakat Badui.
Baca juga: 37 dokter Pertamina dan SRI lakukan skrining TBC di Badui Dalam
Baca juga: Pertamina bantu SRI bagi kesehatan warga Badui
Sementara itu, Arif mengatakan bantuan dari Pertamina berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan masyarakat Badui. Selama ini, tenaga kesehatan maupun obat-obatan di Klinik Saung Sehat Badui didukung oleh ikatan dokter di Serang dan Provinsi Banten.
Dana bantuan akan diprioritaskan untuk pengadaan obat-obatan, mengedukasi masyarakat Badui Luar dan Badui Dalam agar memanfaatkan layanan kesehatan modern.
Kegiatan layanan kesehatan dilakukan relawan SRI dan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang melalui tiga Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) untuk masyarakat Badui, yakni Poskesdes Cijahe, Nangerang, dan Ciboleger.
Kasus medis yang umum ditangani di ketiga Poskesdes seperti gigitan ular berbisa, stunting atau pertumbuhan anak yang kurang optimal, tuberkulosis (TBC), penyakit kulit, layanan ibu hamil, dan persalinan.
"Pada kasus yang lebih serius, Poskesdes akan merujuk pasien warga Badui untuk mendapatkan penanganan medis dari rumah sakit terdekat," kata Arif. Ia pun mengharapkan semakin banyak pihak yang ikut peduli dengan kesehatan masyarakat Badui.
Menurut catatan SRI, isu kesehatan di kalangan masyarakat Badui cukup menantang. Pertama, dari segi luas kawasan 5.500 hektare yang mencakup 68 desa dengan jumlah penduduk mencapai 15 ribu jiwa.
Tiga desa di antaranya merupakan tempat tinggal masyarakat Badui Dalam. Suku Badui Dalam dikenal sangat ketat mempertahankan tradisi, termasuk menolak atau melarang pengobatan medis modern.*
Baca juga: SRI: Seorang warga Badui butuh obat tuberkulosis
Baca juga: SRl lakukan pemeriksaan kesehatan di pemukiman Badui